FIRE ALARM

Apa Itu Fire Alarm? Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

Apa itu Fire Alarm?

Fire alarm adalah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran pada sebuah bangunan, terutama untuk bangunan bertingkat maupun bangunan yang netral. Jadi, dengan adanya alarm kebakaran dalam sebuah bangunan tentu, akan memudahkan tim pengamanan gedung untuk cepat mengetahui area kebakaran secara spesifik. Sehingga, proses evakuasi dan pemadaman dapat dilakukan dengan cepat.

Jenis-Jenis Sistem Fire Alarm Berdasarkan Fungsinya

Setelah mengetahui apa itu fire alarm, sekarang saatnya ketahui jenis-jenis sistem ini. Jika Anda berminat untuk memasang sistem ini untuk proteksi kebakaran pada gedung Anda, ketahui dulu yuk jenis-jenis sistemnya.

1. Non Addressable System

Dalam sistem ini terdapat komponen MCFA, yakni alat yang berfungsi menerima sinyal dari detektor. Pada komponen dan cara kerjanya, Non Addressable System menggunakan MCFA dan detektor yang bersifat konvensional.

Sistem ini menerima sinyal langsung dari semua detektor dan tidak ada alamat langsung dimana lokasi detektor yang mengirim sinyal. Sistem ini terbilang cukup sederhana dalam instalasinya.

Biasanya, Non Addressable System digunakan dalam gedung berskala kecil seperti perumahan atau pertokoan. Jika berminat untuk memasangnya di rumah atau tempat usaha Anda, maka sistem ini cocok digunakan.

2. Semi Addressable System

Berbeda dengan Non Addressable System, sistem yang satu ini menggunakan MCFA addressable. Namun, Semi Addressable System masih menggunakan detektor yang bersifat konvensional.

Untuk membantu detektor konvensional tersebut bekerja, sistem ini dibantu oleh module fire alarm. Modul inilah yang nantinya akan membaca dan mentransfer sinyal dari detektor konvensional.

3. Full Addressable System

Sistem Full Addressable merupakan sistem yang menggunakan MCFA dan detector yang sepenuhnya bersifat addressable. Tentunya sistem ini merupakan sistem yang mempermudah proses pendeteksian kebakaran.

Di tiap-tiap detektor sudah terdapat alamat yang jelas. Sehingga ketika terdapat gejala kebakaran, detektor tersebut langsung mengirim sinyal langsung ke MCFA dan langsung diketahui jelas lokasi gejala kebakaran tersebut.

Nah, itu dia penjelasan tentang pendeteksi kebakaran dan jenis-jenis sistemnya. Jika Anda berminat untuk melakukan instalasi fire alarm system pada gedung atau tempat usaha Anda, bisa hubungi kami

WA 085800655976

 

Bagaimana Cara Kerja Fire Alarm?

Cara Kerja Fire Alarm sendiri mengandalkan detektor yang akan mendeteksi gejala kebakaran dalam sebuah ruangan. Nah, dari detektor tersebut akan memberikan sinyal jika terjadi indikasi yang dapat menyebabkan kebakaran ke pusat sistem alarm kebakaran.

Baru setelah itu akan muncul alarm bell akan berbunyi dan memberikan peringatan kepada orang-orang dalam bangunan tersebut. Baru setelah itu bisa dilanjutkan dengan pendindak lanjutan secara otoamtis menggunakan fire sprinkler maupun manual menggunakan alat pemadam api yang ada di bangunan tersebut.

Apa Saja Sih, Detector yang Biasa Dipakai?

Dalam sebuah sistem fire alarm, terdapat beberapa komponen utama yang merupakan dasar penggerak sistem tersebut. Salah satunya adalah alat pendeteksi/fire detector yang memiliki beberapa macam, seperti dibawah ini:

  • Heat Detector Heat detector merupakan sebuah komponen fire alarm yang berfungsi untuk mendeteksi jika ada kenaikan suhu panas. Sensor panas ini akan aktif dan membunyikan alarm bell ketika suhu panas sudah meningkat secara bertahap di angka 55-63 derajat celcius. Jadi, heat detector fire alarm ini akan lebih efektif dipasang pada tempat yang netral dan luas, seperti kamar hotel, ruang server, gudang, dan lain-lain.
  • Smoke Detector adalah sensor pada fire alarm yang berfungsi untuk mendeteksi jika terdapat asap di dalam sebuah ruangan. Jika smoke detector mendeteksi keberadaan asap, secara otomatis akan mengirimkan sinyal ke fire alarm dan membunyikan alarm bell. Kemudian untuk cepat atau tidaknya respon pengiriman sinyal darurat, tergantung dengan jenis smoke detector yang digunakan.
  • Flame detector
    Flame Detector merupakan salah satu tipe sensor yang memiliki rangsangan sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet. Biasanya flame detector akan mendeteksi sinar tersebut melalui api yang menyala. Jadi, jika belum ada api, flame detector tidak akan merespon dan menganggap sedang tidak terjadi gejala kebakaran. Flame detector ini efektif digunakan untuk memproteksi area yang memiliki plafon tinggi dan mudah terbakar. Contohnya area SPBU, aula, ruang mesin, gudang, dan lain-lain
  • Gas Detector menjadi salah satu detector kebakaran yang bisa Anda pasang di rumah maupun pertokoan yang terdapat gas didalamnya. Jadi sensor ini berfungsi untuk mendeteksi jika terdapat kebocoran gas di ruangan tersebut. Terdapat dua jenis gas yang bisa terdeteksi oleh gas detector, yaitu LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas).

Beberapa jenis detector itulah yang nantinya akan mendeteksi panas, asap, api, dan gas yang dapat menjadi indikator terjadinya kebakaran pada sebuah gedung.

Dengan adanya instalasi fire alarm system ini juga dapat mengurangi resiko berupa kerugian aset yang sangat besar. Kenapa bisa gitu? Ya, karena sensor detector akan mendeteksi gejala kebakaran secara realtime dan akurat. Sehingga proses evakuasi dan pemadaman api bisa segera dilakukan tepat waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

Open chat
Halo.. ini Saudara Febri...?
Ada yg bisa dibantu?
Halo.., Ini Sodara Febri..?